TA SAKTI
sumber : http://aceh.tribunnews.com/news/view/54658/melacak-jejak-wali-songo
Almarhum Rosihan Anwar bukan hanya terkenal dengan julukan “wartawan tiga zaman”, tetapi beliau diakui pula sebagai budayawan, sastrawan, dan juga sejarawan. Tulisannya mengenai sejarah dapat kita baca dalam sejumlah buku, baik yang khusus tentang sejarah maupun yang bersifat “bunga rampai” serta dalam berbagai media. Salah satu tulisan beliau yang telah saya simpan lebih dari 23 tahun adalah sebuah kliping koran Harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta, tertanggal 15 Maret 1988 pada halaman Opini dengan judul “Kerajaan Islam Samudera-Pasai”. Penulis lain yang menyinggung Samudera Pasai, antara lain, Prof Dr Hamka, Solichin Salam, H M Zainuddin, dan Prof A Hasjmy. Namun, sebagian penulis Indonesia yang lain, sama sekali tidak menyebut lagi Kerajaan Samudra-Pasai ketika mereka meriwayatkan kehidupan Wali Songo.
sumber : http://aceh.tribunnews.com/news/view/54658/melacak-jejak-wali-songo
Almarhum Rosihan Anwar bukan hanya terkenal dengan julukan “wartawan tiga zaman”, tetapi beliau diakui pula sebagai budayawan, sastrawan, dan juga sejarawan. Tulisannya mengenai sejarah dapat kita baca dalam sejumlah buku, baik yang khusus tentang sejarah maupun yang bersifat “bunga rampai” serta dalam berbagai media. Salah satu tulisan beliau yang telah saya simpan lebih dari 23 tahun adalah sebuah kliping koran Harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta, tertanggal 15 Maret 1988 pada halaman Opini dengan judul “Kerajaan Islam Samudera-Pasai”. Penulis lain yang menyinggung Samudera Pasai, antara lain, Prof Dr Hamka, Solichin Salam, H M Zainuddin, dan Prof A Hasjmy. Namun, sebagian penulis Indonesia yang lain, sama sekali tidak menyebut lagi Kerajaan Samudra-Pasai ketika mereka meriwayatkan kehidupan Wali Songo.